Berikut adalah esai yang saya buat untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah filsafat ilmu. Saya menulis tentang Informatika dan Filsafat ilmu
==========================================================================
Filsafat ilmu dan Informatika
Filsafat ilmu adalah salah satu cabang ilmu filsafat yang secara khusus meletakkan ilmu sebagai objek material. Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat, sedangkan perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Hal ini berlaku bagi semua ilmu keduniaan, termasuk studi informatika. Berikut saya akan mencoba untuk menyampaikan pemikiran saya tentang kaitan filsafat, khususnya fisafat ilmu terhadap penemuan, perkembangan hingga pengendalian terhadap studi informatika.
1. Filsafat sebagai “nenek moyang” ilmu
Sebagai mana yang umum diketahi, bahwa filsafat dianggap dan diakui sebagai awal dari setiap ilmu yang ada, kecuali ilmu agama. Begitu pun dengan ilmu komputer atau ilmu informatika yang mempelajari tentang system maya. Ilmu ini juga bermula dari sebuah pemikiran filsafat untuk mempermudah kegiatan manusia dalam kesehariannya.
Pemikiran tersebut mendorong para ahli di bidang elektronika untuk membuat mesin digital yang bisa digunakan untuk melakukan proses penghitugan (inggris-compute). Dari sini dibuatlah sebuah perangkat tertentu dengan memasukkan program tertentu hingga perangkat tersebut bisa digunakan untuk membantu proses penghitungan, meskipun dengan kemampuan yang sangat terbatas dan ukuran yang relatif besar serta biaya produksi yang tidak sedikit.
2. Dengan Filsafat ilmu, Studi Informatika terus berkembang
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, pemikiran filsafat selalu membuka lahan baru untuk dieksplorasi oleh para ahli ilmu. Atau filsafat selalu ingin menuntaskan segala sesuatu hingga ke akhir rantai, sedangkan tidak akan pernah diketahui sampai dimana rantai ilmu akan berakhir. Yang saya maksud adalah jika sebuah pengetahuan telah dicapai, maka filsafat akan kembali bekerja untuk semakin mengoktimalkan pengetahuan yang telah ada.
Kaitannya dengan Informatika adalah, saat pertama kali komputer ditemukan, perangkat tersebut sangat jauh dari sempurna. Komputer saat itu adalah sebuah mesin berukuran besar dengan kebutuhan energi yang besar pula, dan diproduksi dengan dana yang besar, namun memiliki banyak keterbatasan dalam kemampuan melakukan tugas perhitungan. Dari sini para ahli kembali berfikir untuk terus mengembangkan mesin tersebut. Ketika mesin komputer terus berkembang, maka studi informatika yang mempelajari tentang mesin ini juga akan terus berkembang. Dan perkembangan ini tidak akan berhenti hingga filsafat ilmu berhenti bekerja.
3. Filsafat mendorong berfikir integral/menyeluruh
Berfikir integral/menyeluruh adalah salah satu ciri pemikiran filsafat. Ciri ini juga mempengaruhi perkembangan studi Informatika. Dalam dunia Informatika, perkembangan teknologi sebisa mungkin diusahakan untuk membantu atau mempermudah aktivitas manusia dalam keseharian dari berbagai macam aspek kehidupan. Awal kali komputer ditemukan, komputer hanya digunakan oleh beberapa instansi khusus saja, militer misalnya. Namun saat ini, bahkan pengaturan rambu-rambu lalu lintas pun juga memakai jasa komputer.
4. Kritis dan Analitis
Ciri pemikiran fisafat lainnya yang juga ikut mempengaruhi pemikiran para penggiat informatika adalah berfikir kritis dan analitis. Dalam menjalankan perannya, para ahli di bidang Informatika selalu dituntut untuk terus berfikir kritis dan analitis. Karena dalam membuat sebuah system, diperlukan analisa yang mendalam terhadap kebutuhan pasar. Sedangkan diperlukan pemikiran yang kritis jika terjadi masalah terhadap system yang akan atau sedang direkayasa.
5. Sistematis dan Prosedural
Sistematis dan proseduran adalah ciri pemikiran filsafat yang juga diperlukan di dunia Informatika. Saya katakan demikian karena bahasa pemrograman yang ada semuanya bersifat sistematis dan berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh programer. Karena bahasa yang ada bersifat demikian, maka berfikir sistematis dan prosedural merupakan hal wajib bagi seorang programer.
6. Logis dan Konsisten
Pemikiran filsafat yang logis dan konsisten, tidak mengenal kontradiksi juga dipakai dalam dunia Informatika. Bahasa pemrograman yang ada saat ini adalah bahasa yang penuh dengan permainan logika. Percabangan, pengulangan, pengkondisian, pemanggilan prosedur serta beberapa hal lain dalam bahasa pemrograman adalah sesuatu yang membutuhkan pemikiran logis.
Konsistensi sangat diperhatikan dalam pembuatan software. Jika terjadi ketidak konsistenan atau terdapat kontradiksi dalam sebuah system, maka system tersebut tidak akan bisa berjalan atau tidak akan bisa bekerja dengan baik.
7. Konseptual
Filsafat dikatakan konseptual karena filsafat tidak pernah mempelajari materi secara langsung, namun cenderung memahami tentang konsep, atau hakekat dari sesuatu itu. Hal ini tampak serupa dengan study informatika. Kebanyakan yang dipelajari oleh seorang programer hanyalah sebuah konsep, sebuah system maya yang tidak berwujud. Ketika mempelajari system maya ini, tentunya programer hanya mempelajari konsep dari system tersebut. Karena system tersebut pada hakekatnya memang hanya sebuah konsep.
8. Filsafat mengendalikan TI
Sebelumnya telah saya uraikan bahwa filsafat merupakan cikal bakal lahirnya studi informatika, kemudian filsafat sangat berperan dalam perkembangan dunia TI. Dan tidak bisa dipungkiri juga bila saya katakan bahwa filsafat bisa menjadi pengendali perkembangan studi Informatika. Belakangan ini, perkembangan yang terjadi di dunia IT sungguh sangat luar biasa pesat, terlebih dalam arus informasi. Namun sayangnya, perkembangan ini sangat tidak terkendali dan mulai menerjang batas-batas norma yang ada, bahkan sampai ke tingkat kriminalitas. Misalnya, dengan keahlian yang ada, seseorang bisa memanipulasi gambar sedemikian rupa hingga gambar hasil manipulasi tersebut digunakan untuk memfitnah seseorang, atau ke tingkat kriminal, seseorang dengan tingkat kemampuan tertentu dengan mudah bisa menerobos masuk ke system komputer seseorang atau suatu lembaga hingga menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.
Nah, ketika hal ini terjadi, filsafat bekerja untuk mengkritisi penyimpangan-penyimpangan tersebut. Dari pemikiran filsafat ini, kemudian lahirlah suatu pandangan bahwa seorang hacker, atau ahli di bagian tertentu dalam bidang Informatika haruslah memiliki Etika, yang populer disebut ethical hacker.
Dari beberapa argumen saya diatas, maka benarlah jika dikatakan bahwa filsafat, khususnya filsafat ilmu memiliki peran yang sangat penting terhadap studi Informatika. Peran yang saya maksud adalah, pertama, Filsafat ilmu sebagai cikal bakal studi Informatika. Kedua, dengan adanya pemikiran filsafat, studi Informatika akan terus berkembang. Dan yang terakhir adalah jika terjadi penyimpangan dalam studi Informatika, maka filsafat akan bekerja untuk mengendalikannya.
2 Responses to “Filsafat Ilmu dan Informatika”
Sorry, the comment form is closed at this time.
mkcih atas informasi y….
oke! sama-sama! 🙂