code4769

Nov 042011
 

uummmmm, sedikit share lagi. ini tugas kuliah saya pada matakuliah islam dan budaya lokal beberapa tahun yang lalu.. 😀 nemu di arsip, iseng-iseng saya share disini. ok, semoga manfaat…

========================================================

Yasinan merupakan salah satu contoh hasil dari pencampuran antara budaya lokal dengan nilai-nilai keislaman. Masyarakat jawa percaya bahwa dengan di adakannya ritual yasinan, para keluarga bisa mengirimkan pahala kepada kerabat yang sudah meninggal, sehingga memudahkan sang kerabat untuk masuk surga.

Penyelenggaraan yasinan di tentukan berdasarkan hitungan hari setelah meninggalnya seseorang, yaitu: tiga hari, tujuh hari, empat puluh hari, seratus hari, pendak 1, pendak 2, sampai seribu hari setelah seseorang meninggal.

Dalam yasinan biasanya dibacakan surat yasiin, An Naas, Al Falaq, Al Ikhlash, al baqarah 1-5, Ayat Kursy, serta tiga ayat terakhir dalam surat al baqarah. Kemudian di bacakan juga tahlil, istighfar, dan ditutup doa.

Yasinan biasa di adakan setelah waktu sholat isya’, yang dihadiri oleh para tetangga almarhum. Dalam acara ini para tetangga duduk berkeliling sambil membaca doa-doa islami yang telah disebutkan di atas. Pembacaan doa ini biasanya memakan waktu sekitar 30 menit.
Continue reading »

Pengenalan Framework CodeIgniter

 IT  Comments Off on Pengenalan Framework CodeIgniter
Nov 022011
 

wah, harusnya sebelum saya post mengenai cara mengisi nilai item dropdown dari database dalam ci,  saya post terlebih dahulu tema ini. tapi ga masalah, terlambat lebih baik daripada tidak. 😛

ok, uummmm….. jadi males ngetik 😛
gini aja, untuk mengetahui apa itu CI, silakan kunjungi web resminya http://codeigniter.com/ heheh… dengan bekal pengetahuan bahasa inggris dan sedikit paham php, anda akan lebih mudah untuk berkenalan dengan CI melalui situs resminya. terutama jangan lewatkan “user guide” nya.
untuk komunitas, bisa anda kunjungi di http://www.codeigniter-id.com/

demikian, selamat belajar… 😀

Nov 022011
 

OK, share di dinihari… 😀

kali ini saya g akan bicara tentang database terdistribusi, delphi, ataupun mysql. Saya akan menyampaikan tentang sesuatu yang belum pernah saya bahas disini. pemrograman web dengan framework Codeigniter. 😀

sebagai permulaan, saya akan menyampaikan tentang pengisian item dropdown dari database.

anggaplah anda punya dropdown statuspublish dari table statuspublishes yang punya field id dan nama.
di model_statuspublish anda tambahkan:

function get_all_for_options() {
$result = $this->db->get("statuspublishes");
$options = array();
foreach($result->result_array() as $row) {
$options[$row["id"]] = $row["nama"];
}
return $options;
}

di controller panggil fungsi model ini, semisal
Continue reading »

Kenapa database harus dinormalisasi (Why Is Normalization a Must for Any Database Application in Business)

 IT  Comments Off on Kenapa database harus dinormalisasi (Why Is Normalization a Must for Any Database Application in Business)
Oct 302011
 

sharing lagi… :p kali ini tentang pentingnya normalisasi database. 😀

tapi maaf, kali ini tetep dibiarkan seperti sumbernya aja. daripada di translate dengan bahasa yang kacau… 😀

=====================================================================================

Normalization calls for application of specific rules and design of your databases, wherein only relevant data is stored in tables. When the term database normalization is used, it means that data in a database has been processed and organized in an efficient manner. Normalization creates a relationship base between different tables, aimed at doing away with inconsistent dependencies and redundant occurrences of data.

Benefits
Normalization creates a flexible database that will facilitate quick creation, searching and sorting of indexes. Tables will have more rows per page, but fewer columns and information in each row are directly related to a primary key. The indexes are more clustered and, therefore, are less rigid in facilitating query tuning and quick modification of data due to fewer numbers of indexes in each table. If your tables have only relevant data, then no redundancy exists, and execution of database triggers is fast.

Redundancy
Redundancy in databases occurs when you store the same data repeatedly in your database. For example, in an address table, you may note zip codes repeating for several addresses. This repetition of zip codes indicates that you should create a table specifically to store zip codes, and the data directly related to zip codes. The primary aim of normalization is to facilitate quick searching and indexing of data in the various tables within your database. Duplicated and inconsistent data slows the querying and indexing processes and may cause inaccurate reporting of your information.

Inconsistent Dependency
Inconsistent dependency occurs when you store data related to a piece of data in a table, but not necessarily related to the primary key for that table. For optimum performance of any database, you must normalize the database by organizing the data in a systematic manner, storing only data that is directly related to the primary key in a given table. For example, a zip code table would have each zip code listed once in each row, and the matching area in the same row, though in a different column.

Normal Forms
Databases are normalized based on certain design rules; thus, a database is said to be normalized if the first normal form is satisfied. The first normal form establishes the fundamental rules for database organization, and at this level, you remove repetitive data and place that data in individual tables with each row classified by a primary key. The second normal form eliminates subsets of data, or redundant data applicable to multiple rows in the same table, and houses them in different tables. With the help of a foreign key, the second normal form links the new tables with the previous ones. The third normal form removes redundant, dependent columns not related to the primary key. Although fourth and fifth normal forms exist, they are not often used in database designs.

sumber : http://www.ehow.com/info_8120428_normalization-must-database-application-business.html
untuk info terkait lainnya bisa kunjungi :

http://www.sqlmag.com/article/performance/sql-by-design-why-you-need-database-normalization

http://databases.about.com/od/specificproducts/a/normalization.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Database_normalization

http://www.databasedev.co.uk/database_normalization_process.html

 

selamat belajar… 😀

Oct 262011
 

Share lagi…. n masih berkutat pada Basis data terdistribusi dengan bahasa yang acak-acakan… :p

kali ini tentang database mirroring.  ok, moga manfaat. 😀

================================================

Database mirroring adalah proses “penduplikatan” database ke tempat lain, dimana bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada database kita, misalnya mesin database crash, dan lain sebagainya. Kita bisa saja mempergunakan backup dari database kita apabila terjadi sesuatu dengan database kita, tetapi tentunya untuk proses recovery akan butuh waktu dan juga data yang ada tidak akan bisa pada state terakhir.

Database mirroring ini juga mendukung fasilitas untuk failover, dimana apabila terjadi sesuatu dengan database primary (principal server) kita masih punya cadangan di database sekunder (mirror server). Principal dan mirror server berkomunikasi sebagai partner dalam mirroring ini, dan masing-masing mempunyai role sebagai principal role dan mirror role, tetapi bisa saja pada suatu saat role ini berpindah, yang tadinya mempunyai role sebagai principal bisa saja menjadi mirror dan sebaliknya.

Mirroring bisa berjalan dengan cara synchronous ataupun asynchronous, kedua cara ini masing-masing ada keuntungan dan kerugiannya. Model synchronous akan lebih bagus dari sisi konsistensi data, karena ketika terjadi transaksi, akan disimpan kedalam 2 partner, tetapi ini akan menyebabkan peningkatan dalam hal cost latency untuk transaksi. Sedangkan model asynchronous transaksi akan commit tanpa menunggu server mirror selesai melakukan penulisan data ke database mirror.

Untuk modelnya operasinya sendiri mirroring di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu high-safety mode dan high-performance mode. High-safety mode jalan dalam model synchronous sedangkan high-performance mode jalan dalam model asynchronous.  Continue reading »