“Ilmu itu sebelum segala sesuatu” suatu ungkapan yang singkat tapi penuh makna. Memang benar, karena dengan ilmu urusan dunia dapat kita capai begitu pula dengan ilmu urusan akhirat dapat kita capai.
Islam mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu, sebagaimana disabdakan oleh nabi Muhammad Saw :”menuntut ilmu wajib bagi tiap-tiap muslim”(HR. Baihaqi). Dalam hadits lain nabi bersbda :”barang siapa yang menginginkan dunia haruslah dengan ilmu, barang siapa yang ingin akhirat haruslah dengan ilmu, barang siapa yang ingin kedua-duanya haruslah dengan ilmu”. Sabda rasul :”Berbahagialah orang yang beramal karena ilmunya, membelanjakan yang berlebih dengan hartanya, dan menahan kata yang berlebih.
Allah swt senang pada orang yang suka menuntut ilmu. Oleh karena itu, setiap diri kita haruslah menambah perbendaharaan ilmu kita. Sebagaimana firman Allah :”Hanya hamba-hamba Allah yang mempunyai banyak ilmu yang akan bertaqwa pada Allah”(QS. Fathir: 28).
Supaya kita tidak tergolong orang yang masuk neraka, maka dari sekarang marilah kita giat dalam mencari ilmu. Sebagaimana firman Allah :”Dan sesungguhnya telah Kami sediakan neraka yang isinya jin dan manusia, yang mempunyai akal tapi tidak mengerti dengannya, yang mempunyai mata tapi tidak melihat dengannya, yang mempunyai telinga tapi tidak mendengar dengannya,. Mereka itu seperti hewan, bahkan lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai” (QS. Al-A’raf : 179).
Allah menciptakan manusia dalam keadaan vakum akan ilmu. Lalu Allah memberi seperangkat ilmu guna digali dengan belajar. Banyak hadits- hadits yang menyebutkan keutamaan menuntut ilmu.
”Siapa yang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan jalan ke surga. Dan sesunggahnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya kepada orang yang mencari ilmu karena ridho terhadap apa yang diperbuatnya”(HR. Abu Daud dan Turmudi).
Beberapa adap penting dalam menuntut ilmu (hikmah kisah nabi Musa dalam menuntut ilmu dari nabi Khidzir dalam surat al-Kahfi)
Ø Semangat dalam mencari ilmu walaupun harus menghadapi kesulitan dan tantangan.
Ø Bersikap baik terhadp guru, memuliakannya, dan menghormatinya.(al-Kahfi ; 66)
Ø Sabar terhadap guru. (al-Kahfi : 67-78)
Ø Tidak pernah kenyang mencari ilmu. (Thahaa :114)
Dalam menuntut ilmu haruslah diniatkan karena Allah. Artinya haruslah dianggap sebagai ibadah dan jihad fii sabilillah. Sebagaimana sabda nabi :”barang siapa keluar untuk menuntut ilmu, adalah keadaan dia itu dalam jalan Allah sampai ia kembali”. (HR. Turmudi)
Keutamaan ahli ilmu lebih tinggi derajatnya daripada ahli ibadah. Sebagaimna firman Allah : ”Hai orng-orng yang beriman, apabila dikatakan kepadamu,”berlapang-lapanglah di dalam majlis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah Allah akan memberikan kelapangan untukmu. Maka dikatakan ; ”berdirilah kamu, maka berdirilah ; niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Mujadillah : 11)
Ilmu memberikan pengaruh terhadap iman dan tingkah laku kita.
Ø Ilmu memberikan petunjuk kepada iman
Ilmu dan iman berjalan beriringan dalam islam (QS. Mujadillah : 11), bahkan Al-qur’an meratakan iman kepada ilmu, seseorang mengetahui lalu beriman. Dengan kata lain tidak ada iman sebelum ada ilmu. (QS.Al-Hajj : 54, Saba’ : 6)
Ø Ilmu adalah penentu amal
Ilmu yang menuntun, menunjuki,dan membimbing seseorang kepada Allah (QS.Muhammad : 19). Ayat ini dimulai ilmu tentang tauhid lalu disusul dengan permohonan ampun yang merupakan amal. Ilmu juga merupakan timbangan/penentu dalam penerimaan atau penolakan amal. Amal yang sesuai ilmu adalah amal yang diterima, sedangkan amal yang bertentanngan dengan ilmu adalah tertolak (QS. Al-Maidah : 2). Maksud ayat ini adalah Allah hanya menerima amal hambanya yang bertaqwa kepada-Nya. Jadi amal tersebut harus dilakukan karena mecari keridhoaan Allah dan sesuai dengan perintah Allah. Hal ini hanya dapat dicapai hanya dengan ilmu
Untuk berakhlak baikpun salah satunya harus dicapai dengan ilmu. Imam Ghozali berkata :”Muqodimah agama dan berakhlak dengan akhlak para nabi tercapai jika diramu dengan 3 dimensi yang tersususn rapi, yaitu ilmu, prilaku, dan amal” (ilmu mewariskan prilaku, prilaku mendorong amal).
Setelah manusia memilikai ilmu ada hak-hak ilmu atas pemiliknya, yaitu ;
Ø Mengerti dan memahami.
Ø Beramal berdasar ilmu yang dimiliki.
Ø Mengajarkan ilmu dan menjelaskan ilmu kepada orang lain.
Ø Wajib menjelaskan dan haram untuk menutupinya.
Ø Berhenti sebatas kadar ilmu yang dimilki.
Artikel by:
ri_f4i@yahoo.com
Sorry, the comment form is closed at this time.