ILMU, Antara Bebas atau Terikat Nilai

 Other  Comments Off on ILMU, Antara Bebas atau Terikat Nilai
Mar 162010
 

Oleh : Ahmad Rifa’i

Perkembangan ilmu pengetahuan dalam sejarahnya tidak selalu melalui logika penemuan yang didasarkan pada metodologi objektivisme yang ketat. Ide baru bisa saja muncul berupa kilatan intuisi atau refleksi religius, di mana netralitas ilmu pengetahuan kemudian rentan permasalahan di luar objeknya. Yaitu terikat dengan nilai subjektifitasnya seperti hal yang berbau mitologi. Dengan demikian netralitas ilmu semakin dipertanyakan.
Setiap buah pikiran manusia harus kembali pada aspek ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Hal ini sangat penting bahwa setelah tahap ontologi dan epistimologi suatu ilmu dituntut pertanyaan yaitu tentang nilai kegunaan ilmu (aksiologi). Dari sudut epistemologi, sains (ilmu pengetahuan) terbagi dua, yaitu sains formal dan sains empirikal. Sains formal berada di pikiran kita yang berupa kontemplasi dengan menggunakan simbol, merupakan implikasi-implikasi logis yang tidak berkesudahan. Sains formal netral karena berada di dalam pikiran kita dan diatur oleh hukum-hukum logika. Adapun sains empirical tidak netral. Sains empirikal merupakan wujud kongkret jagad raya ini, isinya ialah jalinan-jalinan sebab akibat. Sains empirikal tidak netral karena dibangun oleh pakar berdasarkan paradigma yang menjadi pijakannya, dan pijakannya itu merupakan hasil penginderaan terhadap jagad raya. Pijakan ilmuwan tersebut tentulah nilai. Tetapi sebaliknya pada dasar ontologi dan aksiologi bahwa ilmuwan harus menilai antara yang baik dan buruk pada suatu objek, yang hakikatnya mengharuskan dia menentukan sikap. Continue reading »

FILSAFAT SEBAGAI FASILITATOR REAKSI OTAK DENGAN ALAM

 Other  Comments Off on FILSAFAT SEBAGAI FASILITATOR REAKSI OTAK DENGAN ALAM
Mar 162010
 

Oleh : Ahmad Rifa’i

Pendahuluan
Filsafat dikaitkan dengan berfikir untuk mendapatkan sesuatu yang hakiki atau mencari suatu hakikat. Dari ini, filsafat membawa kita kepada pemahaman dan tindakan. Ini berarti tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakekatnya, dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu di dalam bentuk yang sistematis.
Pernyataan di atas mengawali penuangan pikiran-pikiran penulis dalam menggali manfaat setelah belajar filsafat khususnya dalam bidang kimia. Penulis di sini akan melihat dari perspektif arah pemikiran filsafat yang dikaitkan dengan dunia kimia. Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang spesifik pada gejala khusus zat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan zat, yaitu komposisi, struktur dana sifat, transformasi, dinamika, dan energetika zat. Karakteristik aspek kajian ilmu kimia mempunyai kesamaan dengan kajian filsafat yaitu aspek ontologis (objek studi ilmu kimia), aspek epistimologis (bagaimana cara memperolehnya), dan aspek askiologi (kegunaannya). Penulis di sini akan mencoba mengajukan opini-opini manfaat filsafat secara urut satu per satu mengenai cara berfikir filsafat dan implikasinya pada ilmu ilmu kimia. Continue reading »

Mar 082010
 

Program ini dibuat dengan Borland Delphi 7 dan menggunakan database Microsoft Access 2007, dalam sistem informasi perdagangan barang ini dilengkapi dengan informasi data barang, data suplier, data konsumen juga dilengkapi dengan proteksi Login form. Disamping itu juga kita dapat menambah user account dan dapat pula
kita mengganti password pada user account tersebut.

Fitur lain yang ditambahkan adalah fitur cetak laporan supplier, laporan data barang, laporan konsumen, dan juga dapat mencetak fakur/kuitansi pembayaran. Karena program ini hanya bahan percobaan dalam belajar, mungkin masih terdapat bug yang mungkin sedikit mengganggu anda (apa itu bug? 😀 ) dan mungkin ada fungsi dari program yang kurang optimal atau mungkin kurang dalam bidang perdagangan (karena saya bukan pedagang 😀 hehehe)…

mau tahu screenshotnya? 😀
Continue reading »