Nov 152011
 

hhhooooaaaaaammmm…… baru jam 2 dah ngantukk… haduh…
tapi sebelum sejenak memejamkan mata, ada baiknya menutup aktivitas dengan sharing.. πŸ˜€

OK, akhir-akhir ini memang ada target yang harus diselesaikan dengan CI. sedangkan saya pribadi masih newbie di CI. Mencari materi gratis di internet adalah pilihan yang paling murah, mudah, dan cepat… πŸ˜€

setelah mencari-cari, saya nemu tempat yang menyediakan video tutorial yang cukup lengkap. yah.. setidaknya cukuplah menjadi bekal untuk memulai pekerjaan… πŸ˜€

untuk video tutorial bahasa inggris (17 episode) : http://net.tutsplus.com/sessions/codeigniter-from-scratch/

untuk bahasa indonesia (27 episode) : http://www.mediatutorial.web.id/search/label/FRAMEWORK%20-%20CODEIGNITER

sedangkan sumber original : http://codeigniter.com

Forum ID Reg : http://www.codeigniter-id.com/

ok, semoga manfaat. selamat belajar.. πŸ˜€

btw, title nya berlebihan g sih?? πŸ˜€

*Artikel dibuat sebagai bentuk ucapan terimakasih.

Pengenalan Framework CodeIgniter

 IT  Comments Off on Pengenalan Framework CodeIgniter
Nov 022011
 

wah, harusnya sebelum saya post mengenai cara mengisi nilai item dropdown dari database dalam ci,Β Β saya post terlebih dahulu tema ini. tapi ga masalah, terlambat lebih baik daripada tidak. πŸ˜›

ok, uummmm….. jadi males ngetik πŸ˜›
gini aja, untuk mengetahui apa itu CI, silakan kunjungi web resminya http://codeigniter.com/ heheh… dengan bekal pengetahuan bahasa inggris dan sedikit paham php, anda akan lebih mudah untuk berkenalan dengan CI melalui situs resminya. terutama jangan lewatkan “user guide” nya.
untuk komunitas, bisa anda kunjungi di http://www.codeigniter-id.com/

demikian, selamat belajar… πŸ˜€

Kenapa database harus dinormalisasi (Why Is Normalization a Must for Any Database Application in Business)

 IT  Comments Off on Kenapa database harus dinormalisasi (Why Is Normalization a Must for Any Database Application in Business)
Oct 302011
 

sharing lagi… :p kali ini tentangΒ pentingnya normalisasi database. πŸ˜€

tapi maaf, kali ini tetep dibiarkan seperti sumbernya aja. daripada di translate dengan bahasa yang kacau… πŸ˜€

=====================================================================================

Normalization calls for application of specific rules and design of your databases, wherein only relevant data is stored in tables. When the term database normalization is used, it means that data in a database has been processed and organized in an efficient manner. Normalization creates a relationship base between different tables, aimed at doing away with inconsistent dependencies and redundant occurrences of data.

Benefits
Normalization creates a flexible database that will facilitate quick creation, searching and sorting of indexes. Tables will have more rows per page, but fewer columns and information in each row are directly related to a primary key. The indexes are more clustered and, therefore, are less rigid in facilitating query tuning and quick modification of data due to fewer numbers of indexes in each table. If your tables have only relevant data, then no redundancy exists, and execution of database triggers is fast.

Redundancy
Redundancy in databases occurs when you store the same data repeatedly in your database. For example, in an address table, you may note zip codes repeating for several addresses. This repetition of zip codes indicates that you should create a table specifically to store zip codes, and the data directly related to zip codes. The primary aim of normalization is to facilitate quick searching and indexing of data in the various tables within your database. Duplicated and inconsistent data slows the querying and indexing processes and may cause inaccurate reporting of your information.

Inconsistent Dependency
Inconsistent dependency occurs when you store data related to a piece of data in a table, but not necessarily related to the primary key for that table. For optimum performance of any database, you must normalize the database by organizing the data in a systematic manner, storing only data that is directly related to the primary key in a given table. For example, a zip code table would have each zip code listed once in each row, and the matching area in the same row, though in a different column.

Normal Forms
Databases are normalized based on certain design rules; thus, a database is said to be normalized if the first normal form is satisfied. The first normal form establishes the fundamental rules for database organization, and at this level, you remove repetitive data and place that data in individual tables with each row classified by a primary key. The second normal form eliminates subsets of data, or redundant data applicable to multiple rows in the same table, and houses them in different tables. With the help of a foreign key, the second normal form links the new tables with the previous ones. The third normal form removes redundant, dependent columns not related to the primary key. Although fourth and fifth normal forms exist, they are not often used in database designs.

sumber :Β http://www.ehow.com/info_8120428_normalization-must-database-application-business.html
untuk info terkait lainnya bisa kunjungi :

http://www.sqlmag.com/article/performance/sql-by-design-why-you-need-database-normalization

http://databases.about.com/od/specificproducts/a/normalization.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Database_normalization

http://www.databasedev.co.uk/database_normalization_process.html

 

selamat belajar… πŸ˜€

Belajar dasar delphi aplikasi kalkulator berbasis console

 IT  Comments Off on Belajar dasar delphi aplikasi kalkulator berbasis console
Oct 132011
 

hemmm… baru jam 12 tapi tumben dah ngantuk… ok, sebelum istirahat, share dikit lah…
tentang delphi, tapi kali ini untuk pemula. jadi bagi anda yang sudah cukup mahir, please, tinggalkan halaman ini. cari menu lainnya.. πŸ˜€

yups, biasanya, kalau awal-awal belajar delphi, kita dikenalkan terlebih dahulu dengan aplikasi berbasis console dengan bahasa pascal-nya. πŸ˜€

nah, berikut adalah contoh sederhana aplikasi kalkulator berbasis console yang biasanya dijadikan tugas dalam awal praktikum delphi. πŸ˜€

dalam aplikasi ini, memuat beberapa contoh sederhana tentang function, procedure, percabangan if then else, dsb…

berikut tampilannya..

tidak ada source yang saya tampilkan disini.
silakan anda download source nya download disini

ingat, ini untuk belajar ya.. bukan untuk dijiplak atau “edit-kumpul” πŸ˜€

klo ada pertanyaan, bisa lewat komen, atau bila ingin tanya jawab langsung, silakan chat bila saya Online. πŸ˜€

ok, thats all. Thanks.. πŸ˜€

cara membulatkan pecahan angka ratusan ke ribuan pada delphi

 IT  Comments Off on cara membulatkan pecahan angka ratusan ke ribuan pada delphi
Jul 292011
 

em, sedikit tips kali ini, tentang cara untuk membulatkan angka pecahan ratusan ke dalam ribuan. misal,
192.333 dibulatkan menjadi 192.000
174.250 dibulatkan menjadi 174.000
kalau ada pertanyaan, kenapa juga harus dibulatkan? sedangkan angka itu bukan angka pecahan atau desimal. OK, pembulatan seperti ini akan diperlukan untuk perhitungan data keuangan dengan jangkauan angka yang cukup besar. misal, bila kita bicara tentang pembayaran sebuah angsuran, bukankah sangat jarang bila ada angsuran dengan pecahan ratusan rupiah? terlebih jika jumlahnya mencapai jutaan rupiah. πŸ™‚

kasus ini baru saja saya alami ketika saya membuat sebuah sistem keuangan. dan dari situ juga saya ada niat untuk share disini karena ternyata belum banyak yang menulis tentang ini. entah karena ini terlalu sepele sampai terlewatkan atau bagaimana saya kurang tahu. tapi, yah, semoga bermanfaat.:)

cara pembulatan tersebut cukup sederhana. algoritma yang saya pakai adalah membagi angka tersebut dengan angka 1000, kemudian mengalikannya kembali dengan angka 1000. jadi, untuk codenya kira-kira demikian:

angka := (angka div 1000) * 1000;

dimana angka adalah bilangan bertipe integer. apabila berupa bilangan real atau float, maka ditambah trunc() jadinya kira-kira begini untuk angka adalah bilangan real atau float:

angka := (trunc(angka) div 1000) * 1000;

demikian, semoga membantu. πŸ™‚