Oleh : Ahmad Rifa’i
Pendahuluan
Filsafat dikaitkan dengan berfikir untuk mendapatkan sesuatu yang hakiki atau mencari suatu hakikat. Dari ini, filsafat membawa kita kepada pemahaman dan tindakan. Ini berarti tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakekatnya, dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu di dalam bentuk yang sistematis.
Pernyataan di atas mengawali penuangan pikiran-pikiran penulis dalam menggali manfaat setelah belajar filsafat khususnya dalam bidang kimia. Penulis di sini akan melihat dari perspektif arah pemikiran filsafat yang dikaitkan dengan dunia kimia. Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang spesifik pada gejala khusus zat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan zat, yaitu komposisi, struktur dana sifat, transformasi, dinamika, dan energetika zat. Karakteristik aspek kajian ilmu kimia mempunyai kesamaan dengan kajian filsafat yaitu aspek ontologis (objek studi ilmu kimia), aspek epistimologis (bagaimana cara memperolehnya), dan aspek askiologi (kegunaannya). Penulis di sini akan mencoba mengajukan opini-opini manfaat filsafat secara urut satu per satu mengenai cara berfikir filsafat dan implikasinya pada ilmu ilmu kimia.
Pembahasan
Filsafat Berfikir Radikal/Fundamental/Mendasar
Berfikir radikal merupakan awal lahirnya kimia. Dahulu, ilmwuan menganggap secara radikal atau bebas tentang definisi atom dan model atom. Pikiran radikal diperoleh dari dari kemauan dan kemampuan suatu otak untuk memikirkan sesuatu yang abstrak ataupu empriris. Cara berpikir radikal ini, mempunyai manfaat yang besar dalam perkembangan dunia kimia. Salah satu mendorong ilmuwan untuk melakukan perenungan berpikir untuk menemukan kelanjutan dari pikiran radikalnya. Banyak sekali muncul teori-teori tentang atom yang yang diawali oleh berfikir yang pokok atau fundamental dari fenomena dasar mengenai penyusun suatu materi.
Integral/Holistic/Menyeluruh
Ciri pemikiran filsafat ini yang menginspirasikan paradigma pemahaman terhadap ilmu kimia. Sesuai pemikiran filsafat belajar itu harus menyeluruh/integral. Paradigma ini memunculkan suatu cara berfikir,jika saya ingin memahami kimia secara menyeluruh maka paradigma saya harus mempelajari ilmu kimia bukan materi kimia. Pemahaman ini muncul, karena jika saya hanya belajar materi kimia jadi saya hanya belajar dari bagian kecil kimia. Padahal ilmu kimia lebih luas dan menyeluruh. Ketika kita belajar ilmu kimia maka akan diperoleh pemahaman yang integral karena konsep, teori, hokum dalam kimia adalah satu dengan yang lainnya saling berikatan. Berbeda jika kita belajar materi kimia maka kita hanya mendapatkan bagian dari teori, konsep, maupun hokum kimia tertentu. Contohnya ; kita belajar hanya kimia organik saja, maka tentang energetika kmia tidak dicakupnya sehingga pada reaksinya kurang memahami energi yang menyertainya.
Kritis dan Analisis
Fakta yang terdapat di alam mempunyai banyak hubungan dengan ilmu kimia. Dari ciri pemikiran filsafat yang telah saya pelajari mempunyai arti besar dalam menumbuhkan sikap kritis terhadap suatu fakta. Sikap kritis ini merangsang otak untuk mengajukan berbagi pertanyaan terhadap fenomena yang ada. Pertanyaan yang dimulai dari konsep 5W1H menciptaka sikap kritis yang berkelanjutan dalam ranah anilisis fenomena tersebut. Analisis atau pengolahan data dari fakta-fakta tersebut akan didapatkan suatu jawaban sebagi solusi atau produk berfikir. Sebagai contoh ; fakta kimia yaitu korosi. Dari sikap kritis muncul pertanyaan ; apa yang menyebabkan korosi, bagaimana proses korosi, mengapa terjadi korosi, di mana terjadi korosi, dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab stelah dilakukan pengolahan informasi melalui suatu analisis yang pajang. Sebagian besar konsep, teori, dan hukum kimia merupakan produk dari proses kritikisasi dan analisis fakta yang ada sehingga diperoleh konsep, teori, dan hukum kimia secara ilmiah.
sistematis atau procedural
Dalam mencari jawaban suatu masalah filsafat mempunyai suatu sistem pengetahuan yang rasional secara runtut. Keruntutan sistem tersebut sering disebut metode ilmiah atau nalar ilmiah. Dalam ilmu kimia banyak teori maupun hukum kimia diperoleh dari proses nalar ilmiah atau metode ilmiah. Contoh ; batu baterai sebagai sumber listrik. Pembuat batu baterai merupakan hasil dari proses pemikiran ilmia yang panjang. Berawal dari suatu hipotesis bahwa reaksi kimia merupakan interaksi antara muatan positif dan negatif sehingga terjadi arus listrik. Jawaban-jawaban atau analisis-analisis diperoleh dengan melakukan eksperimen mengenai sel yang bisa menghasilkan arus listrik. Dari jawaban-jawaban yang diperoleh membawa suatu kesimpulan bahwa listrik dapat dihasilkan oleh larutan elektrolit yaitu larutan yang bias menghantarkan arus listrik jika terjadi reaksi kimia. Sehingga muncul sel sumber arus listrik yang ditemukan misalnya, sel volta, penyepuhan emas, aki, batu baterai dan lain-lain. Semua itu diperoleh dari proses nalar ilmiah.
Logis atau Konsisten
Dalam pengambilan kesimpulan digunakan penalaran suatu kebenaran yang dapat diterima oleh logika sehingga dalam berlaku konsisiten karena universal. Teori atau hukum dalam ilmi kimia diasumsikan dalam suatu pemikiram atau alasan logis dalam bentuk formula matematis yang formal.
Misalnya hukum tentang perubahan energi dalam ∆E =Q+W, diperoleh dari logika matematika yang dapat diterima secara konsisten atau ajek sebagai hukum yang baku tentang energi. Formula ini adalah abstraksi dari hubungan teori satu dengan teori lain.
Konseptual
Terkadang ilmu kimia berkembang dari aksioma-aksioma karena adanya konsep-konsep sebelumya. Fakta yang ada menjadi anomali terhadap pembuktian teori yang ditemukan. Tetapi ilmu kimia mengasumsikan bahwa teori dapat menjawab suatu fakta yang ada. Di sini menurut saya ada kontradiksi cara berfikir. Jika filsafat semuanya konseptual tetapi ilmu kimia konseptual yang dianomali oleh fakta. Menurut saya hal ini disebabkan karena dinamika objek ontologi ilmu kimia yang sifat dan karakteristiknya selalu dinamis. Misalnya, air mendidih secara teori pada suhu 100oc tetapi fakta menunjukan bahwa air mendidih pada suhu >100oC pada daerah pegunungan.
Sorry, the comment form is closed at this time.