Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Menggunakan Metode SAW, WP dan TOPSIS

 IT  Comments Off on Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Menggunakan Metode SAW, WP dan TOPSIS
Nov 212012
 

Berikut ini adalah aplikasi SPK metode SAW WP dan TOPSIS dengan menggunakan VB6. aplikasi bisa di DOWNLOAD GRATIS.
Berikut adalah Flowchart perhitungan mengenai SPK metode SAW WP dan TOPSIS
Metode yang digunakan ada 3 macam yaitu sebagai berikut :

1.  Simple Additive Weighting (SAW), dengan flow Chart perhitungan seperti di bawah ini: Continue reading »

Nov 062012
 

Apa? em… males nulis…

ini screen shot nya…

silakan langsung aja bagi yang mau download…

aplikasi sistem pendukung keputusan dengan metode weighted product yang di buat menggunakan Borland Delphi 7 dan Database MySQL

Monggo silakan di Download Source Code nya

Download Disini

membuat kolom auto increment pada table database postgresql

 IT  Comments Off on membuat kolom auto increment pada table database postgresql
Oct 162012
 

kolom autoincrement adalah kolom unik yang memiliki nilai dengan kenaikan berdasar interval tertentu. kolom ini biasanya dipakai untuk dijadikan id sekaligus primary key pada table tertentu.

membuat kolom auto increment pada mysql tentu tidak menjadi masalah yang berarti, karena pada phpmyadmin, anda cukup isi checkbox “A_I” nya. akan tetapi, pada database lain, seperti oracle dan postgresql, membuat kolom auto increment tidak semudah itu. pada oralce (pernah saya tulis sebelumnya) membuat kolom auto increment harus menggunakan squence dan trigger . nah, pada tulisan ini, saya akan membahas cara untuk membuat kolom auto increment pada database postgresql.

tidak seperti oracle yang harus menggunakan squence dan trigger, pada postgresql, cukup menggunakan squence dan melakukan alter pada table dan kolom.

pertama, buat squence dengan : CREATE SEQUENCE <nama_squence>;

kemudian, lakukan alter table dan column dengan perintah :

ALTER TABLE <nama_table>

ALTER COLUMN <nama_kolom>

SET DEFAULT NEXTVAL('nama_squence_yang_telah_dibuat');   

 

ok, selesai… 😀

yah, memang tidak semudah mysql, tapi mungkin sedikit lebih sederhana daripada oracle… 😀

ada pertanyaan? monggo… 😀

 

sumber : ADI DAYA

Kenapa database harus dinormalisasi (Why Is Normalization a Must for Any Database Application in Business)

 IT  Comments Off on Kenapa database harus dinormalisasi (Why Is Normalization a Must for Any Database Application in Business)
Oct 302011
 

sharing lagi… :p kali ini tentang pentingnya normalisasi database. 😀

tapi maaf, kali ini tetep dibiarkan seperti sumbernya aja. daripada di translate dengan bahasa yang kacau… 😀

=====================================================================================

Normalization calls for application of specific rules and design of your databases, wherein only relevant data is stored in tables. When the term database normalization is used, it means that data in a database has been processed and organized in an efficient manner. Normalization creates a relationship base between different tables, aimed at doing away with inconsistent dependencies and redundant occurrences of data.

Benefits
Normalization creates a flexible database that will facilitate quick creation, searching and sorting of indexes. Tables will have more rows per page, but fewer columns and information in each row are directly related to a primary key. The indexes are more clustered and, therefore, are less rigid in facilitating query tuning and quick modification of data due to fewer numbers of indexes in each table. If your tables have only relevant data, then no redundancy exists, and execution of database triggers is fast.

Redundancy
Redundancy in databases occurs when you store the same data repeatedly in your database. For example, in an address table, you may note zip codes repeating for several addresses. This repetition of zip codes indicates that you should create a table specifically to store zip codes, and the data directly related to zip codes. The primary aim of normalization is to facilitate quick searching and indexing of data in the various tables within your database. Duplicated and inconsistent data slows the querying and indexing processes and may cause inaccurate reporting of your information.

Inconsistent Dependency
Inconsistent dependency occurs when you store data related to a piece of data in a table, but not necessarily related to the primary key for that table. For optimum performance of any database, you must normalize the database by organizing the data in a systematic manner, storing only data that is directly related to the primary key in a given table. For example, a zip code table would have each zip code listed once in each row, and the matching area in the same row, though in a different column.

Normal Forms
Databases are normalized based on certain design rules; thus, a database is said to be normalized if the first normal form is satisfied. The first normal form establishes the fundamental rules for database organization, and at this level, you remove repetitive data and place that data in individual tables with each row classified by a primary key. The second normal form eliminates subsets of data, or redundant data applicable to multiple rows in the same table, and houses them in different tables. With the help of a foreign key, the second normal form links the new tables with the previous ones. The third normal form removes redundant, dependent columns not related to the primary key. Although fourth and fifth normal forms exist, they are not often used in database designs.

sumber : http://www.ehow.com/info_8120428_normalization-must-database-application-business.html
untuk info terkait lainnya bisa kunjungi :

http://www.sqlmag.com/article/performance/sql-by-design-why-you-need-database-normalization

http://databases.about.com/od/specificproducts/a/normalization.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Database_normalization

http://www.databasedev.co.uk/database_normalization_process.html

 

selamat belajar… 😀

Oct 262011
 

Share lagi…. n masih berkutat pada Basis data terdistribusi dengan bahasa yang acak-acakan… :p

kali ini tentang database mirroring.  ok, moga manfaat. 😀

================================================

Database mirroring adalah proses “penduplikatan” database ke tempat lain, dimana bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada database kita, misalnya mesin database crash, dan lain sebagainya. Kita bisa saja mempergunakan backup dari database kita apabila terjadi sesuatu dengan database kita, tetapi tentunya untuk proses recovery akan butuh waktu dan juga data yang ada tidak akan bisa pada state terakhir.

Database mirroring ini juga mendukung fasilitas untuk failover, dimana apabila terjadi sesuatu dengan database primary (principal server) kita masih punya cadangan di database sekunder (mirror server). Principal dan mirror server berkomunikasi sebagai partner dalam mirroring ini, dan masing-masing mempunyai role sebagai principal role dan mirror role, tetapi bisa saja pada suatu saat role ini berpindah, yang tadinya mempunyai role sebagai principal bisa saja menjadi mirror dan sebaliknya.

Mirroring bisa berjalan dengan cara synchronous ataupun asynchronous, kedua cara ini masing-masing ada keuntungan dan kerugiannya. Model synchronous akan lebih bagus dari sisi konsistensi data, karena ketika terjadi transaksi, akan disimpan kedalam 2 partner, tetapi ini akan menyebabkan peningkatan dalam hal cost latency untuk transaksi. Sedangkan model asynchronous transaksi akan commit tanpa menunggu server mirror selesai melakukan penulisan data ke database mirror.

Untuk modelnya operasinya sendiri mirroring di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu high-safety mode dan high-performance mode. High-safety mode jalan dalam model synchronous sedangkan high-performance mode jalan dalam model asynchronous.  Continue reading »